08 October 2016

Sesaat Lagi

Kilauan rindu berarak, berlapisan ke syurga ketujuh

Gema gempita dari langit menurutku untuk bertingkah
Antara lindap yang mencengkam mimpi, menggumpal jiwa kepada awan-awan malang,
Merundung jendela terbuka, menggenggam wujudmu dariku

Izinku merangkul tubuhmu ke dalam jasadku
Biar mimpi yang meresap ke sanubari, menjadi hakikat
Sedang kumengucap sebuah harap di jurang hamparan rindu
Mengimpi kau akan terus mampir, mendekat

Waktunya kita bertemu, terlewat – senjanya telah menjadi malam
Mimpiku yang kusimpan untuk masa depan, dibunuh cintamu yang kaubawa dari masa silam
Kalau kita bertemu lebih awal dari detik kau merelakan hatimu kepadanya,
Mahukah kau duduk di sampingku kini, menyulam masa depan denganku?

Tinggallah lagi denganku, satu jam lagi. Jika itu terlalu panjang untukmu, sesaat buatku sudah memadai
Berikan aku satu saat lagi, untukku ucapkan selamat tinggalku.
Apa yang kau kejarkan, sedang hujan di luar masih renyai?
Satu hari nanti juga, kau akan pergi terbang jauh dariku
Cukuplah untuk masa yang sekejap ini, memegangmu erat – aku rasa bagai kau milikku.  



No comments:
Write curses

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter