Kilauan rindu berarak, berlapisan ke syurga ketujuh
Gema gempita dari langit menurutku untuk bertingkah
Antara lindap yang mencengkam mimpi, menggumpal
jiwa kepada awan-awan malang,
Merundung jendela terbuka, menggenggam wujudmu dariku
Izinku merangkul tubuhmu ke dalam jasadku
Biar mimpi yang meresap ke sanubari, menjadi hakikat
Sedang kumengucap sebuah harap di jurang hamparan rindu
Mengimpi kau akan terus mampir, mendekat
Waktunya kita bertemu, terlewat – senjanya telah menjadi
malam
Mimpiku yang kusimpan untuk masa depan, dibunuh cintamu yang
kaubawa dari masa silam
Kalau kita bertemu lebih awal dari detik kau merelakan
hatimu kepadanya,
Mahukah kau duduk di sampingku kini, menyulam masa depan
denganku?
Tinggallah lagi denganku, satu jam lagi. Jika itu terlalu
panjang untukmu, sesaat buatku sudah memadai
Berikan aku satu saat lagi, untukku ucapkan selamat
tinggalku.
Apa yang kau kejarkan, sedang hujan di luar masih renyai?
Satu hari nanti juga, kau akan pergi terbang jauh dariku
Cukuplah untuk masa yang sekejap ini, memegangmu erat – aku rasa
bagai kau milikku.
No comments:
Write curses