23 August 2016

Awan dan Hujan

Ada harinya juga aku tidak mampu berdiri

Menggasak asa, melintang patah
Abu kulakari, dari kabus debu dan ari
Mendiamkan lidah dari bicara petah.

Datang juga kabus pada petang-petang dingin
Aku menembus kenyataan dengan kejujuran
Tanpa disangkal oleh mistikus kata, perang-perang ingin
Hatiku ingin merangkul merdeka, menemu lidahmu dengan pedang-pedang eceran

Kaukah yang tersipu disinggung pendeta
Menanggung cinta dari tenggolok yang tidak pernah terisi,
Manakan mampu bersisa
Wahai alangkah sunyi.

Kita sebuah kisah sepi pada buku-buku yang pernah kubaca,
Dan kisah rindu yang kau selalu khabarkan padaku
Kau awan dan aku hujan
Kau wujud hanya untuk melihatku gugur

Pernahkah bila kita membentang kalam
Menatap langit dengan geruh halilintar
Bersedia untuk melepaskan, jikalau datangnya malam
Dan detik akhirnya mengucap selamat tinggal tanpa gentar.

Ah, rindu.



No comments:
Write curses

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter