Apalah yang menghentak-hentak kotak hati
Kalau hanya rasa semalam yang menjengah pada celah retak
pengharapan
Dibawanya tika yang paling jadam; yang paling hitam
Menyusur lalu klasik dan asyik, hujan yang panjang
Katakanlah pada kikis besi yang menopak pada hujung bucu
Jangan dibawa angin dari ribut di luar, masuk
Kita kan masih sunyi memutus kasih dan menghampar derita
Pada tebing cahaya mengidam sejalur sinar
Jangan disebut-sebut, ditunggu-tunggu masa depan yang belum
singgah
Apakah belum sempurna sayangnya kita pada ruang secupak ini
Ada dendangan muzika yang menyentuh lembut gegendang telinga
Ada bisikan merdu yang melirik mata kita ke dalam
sedalam-dalam jiwa
Apalah yang dibentak-bentak pada gemalai kata
Membawa bermusim sayang ke atas syurga
Jangan ditinggal lagi sesiapa antara kita berdua
Kalau segalanya sudah sempurna, istimewa
Kau, yang pernah meneroka usia, membuka nyawa
Yang meniupkan cinta dan harapan ke relung jiwa
Yang membelai sayang dan memberi cita
Ke manakah sudah hilangnya sumpah setia
Jangan lagi pulang kalau belum benar bakal bertemu jalan.
Mahukah kita bersama lagi termengkelan, tinggal berpimpin
tangan?
Ah, cita-cita yang liar juga kita idamkan.
Belum pernah berputus-putusan terdaya melawan
Hanyalah menangguk sepi di pinggir pengharapan
Sayang, aku juga yang harus ditinggalkan.
No comments:
Write curses